8. Siklus Proses Bisnis
Proses
bisnis mengacu pada metode dimana pekerja dikelola, dikoordinasikan, dan
difokuskan untuk memproduksi produk atau jasa yang bernilai. Proses bisnis
adalah arus kerja dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan seperangkat
aktivitas dan juga mengacu pada cara unik dimana manajemen memilih untuk
mengkoordinasikan pekerjaan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan kompetitif jika dapet memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau
menjalankannya dengan lebih baik dari pesaingnya. Proses bisnis juga dapat
menjadi kewajiban jika berdasarkan cara bekerja yang telah usang telah
menghalang kewaspadaan dan efisiensi organisasi. Proses bisnis melewati banyak
wilayah fungsional berbeda dan membutuhkan koordinasi antar departemen.
8.1 Review atas Proses Bisnis Utama dalam
Perusahaan Manufaktur
Fungsi
manufaktur dan produksi bertanggung jawab untuk benar-benar memproduksi barang
dan jasa perusahaan. System manufaktur dan produksi berhubungn dengan
perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas produksi; penetapan
sasaran produksi; pengadaan, penyimpanan, dan ketersediaan bahan produksi; dan
penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk membentuk produk akhir. System manufaktur dan produksi (manufacturing and
production information system) mendukung aktivitas ini.
8.1.1 Pembelian dan Pengeluaran Kas
Siklus
Pengeluaran adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data
yang terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama
dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas dengan para
pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang
terkandung didalamnya meliputi:
1.
Memastikan bahwa
seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan
2.
Menerima seluruh barang
yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah valid dan benar
3.
Menjaga barang tersebut
sampai dibutuhkan
4.
Memastikan bahwa faktur
yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan benar
5.
Mencatat dan
mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6.
Memposkan kewajiban dan
pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di dalam buku besar utang
usaha
7.
Memastikan bahwa
seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah diotorisasi
8.
Menyiapakn seluruh
dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan dengan barang
atau jasa yang diperoleh
Fungsi
dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :
§ 1.
Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
§ 2.
Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang
§ 3.
Memastikan validitas kewajiban pembayaran
§ 4.
Menyiapkan pengeluaran kas
§ 5.
Mengelola utang usaha
§ 6.
Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
§ 7.
Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
B.
Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran
§ Menerima
dan menyimpan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
§ Membayar
barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas
Permintaan Pembelian Barang dan Jasa
Aktivitas
permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengan menggunakan dokumen
Purchase Requisition. Dokumen ini berisi daftar pemesanan yang, meliputi tujuan
pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan jenis barang dan kuantitas
pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen diperbolehkan mengisi
dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari manajernya. Setelah itu
dokumen Purchase Requisition diserahkan ke departemen pembelian barang untuk
dipesankan. Hal ini dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap departemen dapat
terpenuhi dan juga merupakan pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi
penggandaan pemesanan barang ke supplier.
Ada 2 jenis metode pengendalian persediaan atau perlengkapan yaitu:
Ada 2 jenis metode pengendalian persediaan atau perlengkapan yaitu:
a.
Metode Pengendalian Tradisional
Metode
pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan
ekonomis (EOQ). Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal
pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan
persediaan
b.
Metode Pengendalian Altenatif
-
MRP (material requirement planning)
Pendekatan
ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara
menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
-
JIT (just in time)
Sistem
JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya
penggudangan maupun kekurangan persediaan.
Aktivitas
Penerimaan dan Penyimpanan Barang dan Jasa
Aktivitas
penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli dilakukan dengan menggunakan
dokumen Receiving Report. Dokumen ini berisi tentang pengakuan penerimaan
barang dan jasa, yang meliputi tanggal diterimanya barang, jenis dan kuantitas
barang yang telah diterima, asal pengiriman (Supplier), dan nomor Purchase
Order.
Pada
aktivitas ini dilakukan pencocokan Faktur dengan Purchase Order dengan tujuan
untuk mengetahui apakah barang yang diterima telah sesuai dengan yang dikirim
melebihi kuantitas yang dipesan, atau bahkan telah terjadi salah pengiriman,
maka barang yang bersangkutan akan langsung dikembalikan kepada Supplier yang
bersangkutan. Pada aktivitas ini juga mungkin dilakukan adanya
retur/pengembalian atas barang yang rusak saat diterima.
Setelah
itu, Bagian gudang akan membuat dokumen Receive Report untuk mengakui
pertambahan persediaan di gudang berdasarkan faktur. Dalam hal mengakui
pertambahan persediaan digudang berdasarkan Faktur. Dalam hal ini, hanya
barang-barang yang terdapat dalam Purchase Order saja yang boleh diakui,
sedangkan yang tidak sesuai langsung dikembalikan. Hal ini merupakan
pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui barang apa saja yang telah
diterima dan yang belum dikirim oleh Supplier.
Laporan
penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam
siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap
kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan
pembelian. Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
a.
Memutuskan apakah menerima pengiriman
b.
Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Aktivitas
Pembayaran Atas Pembelian Barang dan Jasa
Aktivitas
Persetujuan Faktur dari Supplier
Aktivitas
persetujuan dari Supplier dalam rangka pembayaran atas pembelian. Dilakukan
dengan menggunakan dokumen Voucher Package. Dokumen ini berisi tanggal
pembuatannya, tanggal pemmbayaran, serta jumlah harga barang dan jasa yang
telah diterima berdasarkan Source Document yang ada meliputi Faktur, Purchase
Order, dan Receiving Report. Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan
Receiving Report dengan Purchase Order dengan tujuan untuk mengetahui apakah
semua barang yang dipesan sedah diterima/dikirim semua. Kemudian dibuatlah
Voucher Package untuk memastikan jumlah harga yang harus dibayar kepada
Supplier. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui
berapa jumlah yang harus dibayar sesuai dengan jumlah barang yang telah
diterima sesuai dengan kenyataannya. Tujuan utang usaha adalah untuk mensahkan
pembayaran hanya untuk barang dan jasa yang dipesan dan benar-benar
diterima.
Memperbaiki
Utang UsahaEfisiensi pemrosesan dapat diperbaiki dengan:
§ Meminta
para pemasok untuk memberikan faktur secara elektronis, baik melalui EDI atau
melalui Internet
§ Penghapusan
faktur vendor (pemasok). Pendekatan tanpa faktur ini disebut Evaluated Receipt
Settlement (ERS).
Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan dari vendor :
1.
Sistem tanpa voucher
2.
Sistem Voucher
Aktivitas
pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah dilakukan dengan
menggunakan dokumen pengeluaran kas. Dokumen ini berisi tanggal pembayarann,
jumlah harga yang harus dibayar, beserta nomor Faktur. Pada saat jatuh tempo
pembayaran, pihak Supplier akan mengih perusahaan sesuai dengan dokumen voucher
Package. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui jumlah
pengeluaran kas perusahaan.
Pemrosesan
dan Bagan Arus (Flowchart) Siklus Pengeluaran Siklus Pengeluaran yang akan
dibahas dibawah ini terbagi atas tiga yaitu :
1.
Sistem Pembelian
2.
Sistem Pengeluaran Kas
3.
Sistem Pembayaran Gaji
Sistem Pembelian Bagian yang terkait
dalam sistem ini meliputi:
§ Bagian
pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan dari penjual dan meng input nya
ke komputer
§ Bagian
hutang, yang bertanggung jawab untuk memelihara catatan berbagai pembelian
barang ke pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah hutang kepada masing-masing
pemasok dan juga riwayat layanan pemasok.
§ Bagian
gudang, yang bertugas menerima kiriman barang yang dipesan dan dan membuat
laporan kepada bagian pembelian bahwa barang sudah diterima, sehingga siap
menerima tagihan.
§ Bagian
hutang, yang bertugas menerima faktur penjualan atau tagihan dari
pemasok.
§ Bagian
keuangan atau kasir bertanggung jawab untuk membayar hutang kepada pemasok
sesuai dengan masa potongan sehingga perusahaan dapat memperoleh potongan tunai
dan menyelenggarakan pencatatan atas pembayaran.
Dokumen
yang digunakan dalam sistem akuntansi pemebelian ini terdiri atas :
1.
Permintaan Barang (Material requisition atau Purchase requisition)
Dokumen
awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan pesanan barang atau
jasa.
2.
Penawaran Barang (Qutation)
Dokumen
yang digunakan dalam prosedur persaingan tawar-menawar, menunjukkan barang dan
jasa yang dibutuhkan dan harga pesaingnya, syarat, dan lain sebagainya.
3.
Pemesanan Barang (Purchase Order)
Dokumen
ini mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi lain atas
barang atau jasa yang hendak dibeli.
4.
Bukti Penerimaan Barang (Delivery Receipt)
Dokumen
yang menunjukkan tanggal barang diterima, nomor purchase order, kode dan nama
barang, banyaknya barang yang diterima dan identitas.
5.
Faktur Penjualan (Invoice)
Dokumen
yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk
ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan.
8.1.2 Siklus Produksi
Siklus
ini mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi.
Siklus produksi ini tidak termasuk harga pokok penjualan.
Pada
siklus produksi, terdapat 4 aktivitas dasar bisnis yaitu :
a)
Desain Produk
Kenapa
harus dilakukan desain produk? Karena desain produk ini bertujuan agar produk
yang dihasilkan nantinya laku dijual, memiliki kualitas yang bagus, intinya
agar produk yang dihasikan bisa menang bersaing dengan produk lainnya.
b)
Perencanaan dan
Penjadwalan
Perencanaan
dan penjadwalan disini terkait dengan proses pembuatan produk yang telah di
desain. Selain itu juga termasuk perencanaan perolehan bahan baku, disini ada 2
metode yaitu :
-
Metode Perencanaan
Sumber Daya Produksi
Yaitu
perusahaan menyiapkan gudang untuk menampung bahan baku agar nantinya ketika
akan melakukan produksi kita telah memiliki bahan baku.
-
Metode Just In Time
Yaitu
perusahaan tidak memiliki gudang penyimpanan bahan baku karena bahan baku
dipesan ketika ada pesanan penjualan atau di pesan saat itu juga (just in
time).
c)
Operasi Produksi
Prosedur-prosedur
yang dijalankan dalam rangka menghasilkan suatu produk.
d)
Akuntansi Biaya
Memproses
semua informasi yang berkaitan dengan biaya-biaya produksi termasuk biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja maupun biaya overhead pabrik. Sehingga
nantinya diharapkan mampu menghasilkan biaya yang akurat.
Batasan
Aplikasi Siklus Produksi
Pengendalian
persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan laporan-laporan persediaan
yang menyajikan informasi seperti penggunaan persediaan, saldo
persediaan,tingkat minimal dan maksimal persediaan. Titik order ulang dan
prosedur-prosedurnya harus ditetapkan. Titik order ulang adalah tingkat
persediaan dimana harus dilakukan order tambahan untuk menghindari kurangnya
persediaan. Penentuan titik order ulangmensyaratkan dilakukan analisis
permintaan produk, biaya setup pengorderan atau produksi,lead time pasokan atau
produksi, biaya penanganan persediaan, dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
kondisi tidak adanya persediaan seperti kerugian penjualan atau penggunaan
fasilitas-fasilitas produksi secara tidak efisien. Karena tujuan pengendalian
persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan, keputusan penting yang
harus di buat adalah besarnya kuantitas ekonomis setiap order pembelian yang
disebut economicorder quantity (EOQ). Kuantitas order ulang harus sama dengan
carrying cost dan totalordering cost.
SubSistem
Aplikasi Siklus Produksi
Perancangan
produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang bertujuan untuk merancang
sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas, lama
pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.
Sistem
Akuntansi Biaya
Tahap
akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu
:
-
Menghasilkan informasi
untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dala produksi.
-
Menghasilkan informasi
biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai dsar penentuan harga
(pricing) dan kepututusan tentang komposisi produk (product mix).
-
Menghasilkan informasi
yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok
penjualan.
Jenis
sistem akuntansi biaya yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan adalah
sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem peneentuan
harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan sistem
akuntansi biaya umumnya berupa :
-
Laporan kontrol
(control report).
-
Laporan harga pokok
produksi (production cost report)
Catatan
akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :
Ø Jika
perusahaan mengolah data biaya secara manual (noncomputerized record) :
1.
Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok produksi
(production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu untuk rekening
persediaan produk dalam proses.
2.
Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini dibuat satu
halaman untuk setiap pesanan.
3.
Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini dibuat dalam
satu halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat informasi dalam catatan
ini, digunakan arsip order produksi.
Ø
Jika perusahaan
mengolah data biaya dengan menggunakan komputer :
1. File induk (masterfile) dan file transaksi
(transaction file)
8.1.3 Penjualan dan
Penerimaan Kas
Semua
yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi yang tejadi secara berulang-ulang terkait dengan penyerahan barang
dan jasa kepada para pelanggan dan menerima semua bentuk pelunasan yang
diterima dari pelanggan dapat diartikan sebagai siklus
pendapatan. Menyediakan barang atau jasa sesuai dengan kesepakatan antara
penjual dengan pembeli pada waktu dan tempat serta harga yang sesuai merupakan
aktivitas utama dalam kegiatan siklus pendapatan. Untuk memberikan layanan
kepada pembeli maka pimpinan perusahaan harus melaksanakan kebijakan sebagai
berikut:
1. Memastikan bahwa produk telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan
2.
Menjaga agar persedian barang atau jasa tersedia setiap saat
3.
Menetapkan syarat-syarat penyerahan barang kepada pembeli
4.
Menetapkan harga yang tinggi
5.
Menentukan fasilitas penawaran secara kredit dan kredit maksimal
6.
Berapa banyak kredit yang harus diberikan? Menentukan syarat-syarat penjualan
kredit yang harus dipenuhi
7.
Menentukan jumlah pembayaran yang maksimal
Pihak
perusahaaan dalam kegiatan ini selalu mempelajari dan melakukan evaluasi
mengenai efektivitas proses siklus pendapatan. data dan informasi yang diterima
harus akurat dan dapat dipercaya serta relevan untuk digunakan sebagai
pengambilan keputusan oleh pimpinan. Menurut
Romney (2005 ), ada tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pendapatan,
yaitu:
1.
Mendapatkan dan memproses data mengenai berbgai aktifitas bisnis
2.
Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan
3.
Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber daya
perusahaan
Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi yang terjadi secra berulang-ulang terkait dengan penerimaan barang dan jasa dari pemasok dan membayar semua bentuk pelunasan yang diserahkan kepada pemasok dapat diartikan sebagai siklus pengeluaran.
Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi yang terjadi secra berulang-ulang terkait dengan penerimaan barang dan jasa dari pemasok dan membayar semua bentuk pelunasan yang diserahkan kepada pemasok dapat diartikan sebagai siklus pengeluaran.
Siklus pengeluaran bertujuan untuk
menekan biaya perlengkapan, dan biaya-biaya pemelihraan persediaan barang
digudang, biaya perlengkapan, dan biaya-biaya lain dalam benuk pengeluaran atas
pelayanan yang diterima perusahaan. Untuk dapat menekan semua biaya diatas,
maka manajemen harus membuat beberapa keputusan penting sebagai berikut :
1.
Menentukkan jumlah persediaan dan perlengkapan yang aman
2.
Menentukkan pemasok yang betul-betul memberikan pelayanan yang baik
3.
Menentukkan penempatan di mana persediaan disimpan
4.
Lakukan pembelian secara lintas unit dapat menekan harga pokok pembelian
5.
Mengoptimalkan pemanfaatan tekhnologi dan informasi agar terjadi efisiensi
6.
Mengendalikan ketersediaan uang tunai untuk mendapatkan potongan pembelian
7.
Lakukan pengelolaan arus kas untuk memeudahkan pelunasan ke pemasok
Selain
itu, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan terkait dengan
efisiensi serta efektifitas proses siklus pengeluaran yang membutuhkan
kemudahan akses ke pangkalan data terinci mengenai sumber daya yang digunakan
dalam siklus pengeluaran, kegiatan mempengaruhi sumber daya tersebut, serta
para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya, agar dapat berguna dan relevan untuk pengambilan keputusan, data harus akurat, andal, dan tepat waktu.
Selanjutnya, agar dapat berguna dan relevan untuk pengambilan keputusan, data harus akurat, andal, dan tepat waktu.
Menurut Romney (2005), ada tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pengeluaran, yaitu sebagai berikut :
1. Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis
2.
Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan
3.
Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan penjagaan
atas sumber daya perusahaan
A. SIKLUS PENDAPATAN
Siklus
ini bertujuan untuk mengetahui perinciian saat terjadinya proses penagihan kas
berlangsung dan diterimanya pendapatan.
1. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
a. Menerima Pesanan Penjualan
Dimulai
dengan adanya penerimaan pesanan dari pelanggan yang kemudian diproses oleh
bagian pesanan penjualan untuk dipertanggung jawabkan kepada wakil direktur
bagian pemasaran.
- Menerima Pesanan
- Menerima Pesanan
Banyak
cara meningkatkan efisien dan efektifitas proses entri pesana penjulan. Salah
satunya adalah mengizinkan pelanggan memasuki data pesanan penjualan sendiri (
dalam penjualan melaului website ). Cara lain menggunakan elektronik data
interchange (EDI) untuk berhubungan langsung dengan pelanggan. Semua data yang
dibutuhkan untuk memproses pesanan dikumpulkan dan dicatat secra akurat. Untuk
itu, perlu diadakan pemeriksaan tentang :
a.
Mencocokan informasi
dalam file induk pelanggan file persediaan barang
b.
Memastikan bahwa semua
informasi yang dibutuhkan telah tercantum secar lengkap
c.
Perifikasi kuantitas
yang dipesan dengan riwayat penjualan barang pelanggan yang bersangkutan
- Persetujuan Kredit
Penjualan
secara kredit banyak dilaksanakan dalam praktik bisnis perusahaan. Biasanya
dibuat batas kredit untuk setiap pelanggan catattan kredit pelanggan terdahulu
dan kemampuan untuk membayar. Biasanya terdapat otorisasi khusus untuk
menyetujui kredit bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi
batas maksimal kredit pelanggan tersebut.
- Memeriksa ketersediaan persediaan
Langkah
berikutnya menetapkan apakah jumlah persediaan barang cukup memenuhi pesanan,
agar dapai diinformasikan kepada pelanggan kapan pesanannya akan dikirim.
Apabila ketersediaan barang tidak mencukupi pesanan tersebut maka dibuat
pemesanan ulang untuk berang tersebut. Ketika ketersediaan barang sudah bisa
dipastikan, maka buat kartu pengambilan barang yang berisi daftar jenis
barang-barang beserta jumlah barang yang dipesan.
- Menginformasikan kepada pelanggan
Pelayanan
pelanggan adalah hal yang penting bagi perusahaan, untuk itu perusahaan dapat
menggunakan sistem Customer Relationship Management ( CRM ) mendukung proses
penting dalam menjawab permintaan pelanggan. Sistem ini mengatur data terinci
mengenai pelanggan hingga data dapat digunakan untuk memfasilitasi layanan yang
lebih efisien serta personal kepada pelnggan.
b. Pengiriman
- Mengambil dan mengepak pesanan
Pegawai
bagian gudang menggunakan kartu pengambilan barang mengidentifikasi produk
serta berapa banyak pesanan yang dikeluarkan dari gudang. Para pegawai begian
gudang akan mencatat jumlah setiap barang yang diambil. Barang kemudian
dipindahkan ke bagian pengiriman.
- Pengiriman pesanan
Bagian
pengiriman akan memeriksa jumlah fisik persediaan barang dengan jumlah yang
tertera dalam kartu pengambilan barang dengan jumlah yang ditujukkan pada
salinan pesanan penjualan yang dikirim langsung ke bagian pengiriman
berdasarkan pesanan penjualan. Tembusan pengemasan memuat jumlah dari
keterangan setaip barang yang dimasukkan kedalam daftar pengiriman. Menyiapkan
dokumen pengiriman yang merupakan kontrak resmi dan menyatakan bahwa terdapat
tanggung jawab atas sejumlah barang yang dikirim.
c. Penagihan dan Piutang uSaha
Aktivitas
yang terjadi pada piutang usaha adalah sebagi berikut:
- Penagihan
Aktivitas
penagihan adalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas ulang serta
meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman.
Dalam aktivitas penagihan, dokumen dasar yang dibuat adalah faktur penjualan
yang menginformasikan kepada pelanggan tentang sejumlah kewajiban mereka dari
transaksi yang terjadi serta kapan dan dimana mereka akan melunasinya.
- Perawatan dan piutang
Fungsi
penting data piutang usaha adalah menggunakan berbagai informasi yang terdapat
pada faktur penjualan sehingga memudahkan melakukan pendebitan dan mengkredit
rekening tersebut saat penerimaan tagihan. Ada dua perlakuan untuk memelihara
data piutang usaha tersebut, yaitu menggunakan metode faktur terbuka dan
menggunakan metode pembayaran total.
d. Tagihan Kas
Siklus
akhir pendapatan adalah penerimaan tagihan kas. Penerimaan kas dan cek dari
pelanggan dapat saja dicuri dengan mudah oleh orang yang tidak bertanggung
jawab. Untuk itu dapat digunakan beberapa langkah alternatif untuk mengurangi
risiko pencurian tersebut. Antara lain sebagai berikut :
1) Menugaskan staf bagian surat-menyurat untuk mempersiapkan daftar pengiriman uang, Yaitu dokumen yang mengidentifikasi nama dan jumlah semua kiriman uang pelanggan, serta mengirimkan daftar ini kebagian piutang usaha.
2)
Pengamanan pencurian kiriman uang pelanggan oleh karyawan perusahaan dengan
membuat sistem lockbok (merupakan sebuah alamt pos yang dituju pelanggan ketika
menyerahkan uang mereka ) di bank. Penggunaan lockbox ini juga akan
meningkatkan manajemen arus kas. Dengan adanya lockbox, akan meniadakan
penundaan yang berhubungan dengan pemrosesan kiriman uang pelanggan sebelum
penyimpanan. Namun petugas khusus setiap tanggal jatuh tempo tagihan harus
memeriksa kontak ini.
2. Mekanisme Pemrosesan Bukti Transaksi
Ciri
utama sistem siklus pendapatan ditunjukkan oleh kompleksitas data dan integrasi
data yang dihasilkan. Sistem pemproses data langsung (on-line) yang menerima
pesanan melaui internetatau pesanan kepada tenaga penjual, memiliki keuntungan
sebagai berikut :
a.
Bisa dideteksi kesalahan dini sebab entri pesanan dilakukan ke pelanggan
b.
Persetujuan kredit dapat dibuat segera pada waktu pelanggan menyerahkan
pesanannya
c.
Kondisi persediaan lebih akurat dan menjamin pelayanan ke pelanggan
d.
Penghematan waktu oleh bagian gudang dan bagian pengiriman
e.
Kesalah dapat dideteksi lebih awal karena data yang dimasukkan oelh bagian
pengiriman dengan yang berada di file penjualan mudah diverifikasi
f.
Peningkatan arus kas serta ukuran kinerja lebih tepat waktu
3. Pengawasan
Fungsi
lain dari SIA yang didesain secara baik merupakan proses menyiapkan pengawasan
dan pengendalian dengan tujuan untuk mengotorisasi transaksi secara benar dan
pencatatan secra valid, dapat menjaga keamanan data kas, persediaan dari risiko
kehilangan dan pencurian, dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
kegiatan
8.2 Mengidentifikasi
Major Threat dalam Aktivitas Bisnis di atas dan Mengevaluasi Kecukupan
Pengendalian Internal
Ada beberapa ancaman dan pengendaliannya pada siklus
pendapatan ini, umumnya seperti :
a) Kehilangan Data
Pengendalian untuk hal ini adalah pengendalian akses
(secara fisik dan logis)
b) Kinerja yang buruk
Pengendalian untuk hal ini adalah melakukan persiapan
dan tinjauan laporan kinerja
1. Penerimaan pesanan penjualan
Pada aktivitas entri pesanan penjualan ada beberapa
ancaman antara lain:
- Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat
- Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catatan kredit buruk
- Terjadi legitimasi pesanan
- Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan harga
Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:
- Pemeriksaan edit entri data
- Persetujuan kredit oleh manajer bagian kredit, bukan oleh fungsi penjualan; catatan yang akurat atas saldo rekening pelanggan
- Tanda tangan di atas dokumen kertas, tanda tangan digital dan sertifikat digital untuk e-business
- Sistem pengendalian persediaan
2. Pengiriman barang
Pada aktivitas pengiriman barang ada beberapa
ancaman antara lain: Kesalahan jumlah barang, alamat ataupun jenis barang
yang dikirim.
§ Pencurian persediaan
§ Pencurian persediaan
Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:
Rekonsiliasi pesanan penjualan dengan kartu pengambilan dan slip pengepakan, pemindai kode garis, pengendalian aplikasi entri data Batasi akses fisik ke persediaan. Dokumentasi semua transfer internal persediaan. Perhitungan fisik persediaan secara periodik persediaan dan rekonsiliasi perhitungan dengan jumlah yang dicatat
Rekonsiliasi pesanan penjualan dengan kartu pengambilan dan slip pengepakan, pemindai kode garis, pengendalian aplikasi entri data Batasi akses fisik ke persediaan. Dokumentasi semua transfer internal persediaan. Perhitungan fisik persediaan secara periodik persediaan dan rekonsiliasi perhitungan dengan jumlah yang dicatat
3. Penagihan dan piutang usaha
Pada aktivitas penagihan dan piutang usaha ada
beberapa ancaman antaralain:
§ Kegagalan untuk menagih pelanggan
§ Kesalahan dalam penagihan
§ Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha
Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:
Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan. Pemberian nomor terlebih dahulu ke semua dokumen pengiriman dan rekonsiliasi faktur secara periodik. Rekonsiliasi kartu pengambilan dan dokumen pengiriman dengan pesanan penjualan
Pengendalian edit entri data dan daftar harga
Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar; laporan bulanan ke pelanggan
§ Kegagalan untuk menagih pelanggan
§ Kesalahan dalam penagihan
§ Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha
Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:
Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan. Pemberian nomor terlebih dahulu ke semua dokumen pengiriman dan rekonsiliasi faktur secara periodik. Rekonsiliasi kartu pengambilan dan dokumen pengiriman dengan pesanan penjualan
Pengendalian edit entri data dan daftar harga
Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar; laporan bulanan ke pelanggan
4. Penagihan kas
Pada aktivitas penagihan kas ancaman yang biasa
terjadi adala :
Pencurian Kas
Pencurian Kas
Hal ini dapat diatasi dengan beberapa cara, yaitu:
Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas; kesepakatan lockbox;
konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan; Rekonsiliasi
periodik laporan bank dengan catatan seseorang yang tidak terlibat dalam
pemrosesan penerimaan kas.
No comments:
Post a Comment