Saturday, November 23, 2019

Penyebaran Islam Ditanah Jawa

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang, Kami Panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmia tentang “Pengaruh Pencemaran Air Terhadap Kehidupan Ikan”
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.Oleh karena itu, tidak ada hal yang tidak dapat diselesaikan dengan sempurna.Begitu pula dengan makalah ini yang masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasa.Kami melakukannya semaksimal kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Dan dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari makalah ini.

Mojokerto.5 April 2018

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sejarah masuknya islam ke wilayah Nusantara sudah berlangsung sedemikian lama, sebagian berpendapat bahwa islam masuk ke Indonesia pada abad ke- 7 M yang datang langsung dari Arab. Pendapat lain mengatakan bahwa Islam masuk pada sekitar abad ke -13, dan ada juga yang berpendapat bahwa Islam masuk pada abad ke- 9 M. Perbedaan pendapat tersebut didasarkan dari pendekatan historis dan bukti bukti sejarah serta penelitian para sejarawan dengan metode masing – masing.
Agama Islam berkembang pesat di seluruh daerah Indonesia. Tetapi dari seluruh daerah tersebut, daerah Jawa yang perkembangannya paling  pesat. Sebelum Islam masuk ke tanah Jawa, mayoritas masyarakat Jawa menganut kepercayaan animisme (Kepercayaan yang menganggap suatu benda mempunyai jiwa/ roh) dan dinamisme (Kepercayaan yang mengangap bahwa semua benda memiliki kekuatan ghaib).Selain menganut kepercayaan tersebut masyarakat Jawa juga dipengaruhi oleh unsur – unsur budaya Hindu dan Budha dari India.Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Islam pun masuk ke Jawa melewati Gujarat dan Persi. Kedatangan Islam di Jawa dibuktikan dengan ditemukannya batu nisan kubur bernama Fatimah binti Maimun serta makam Maulana Malik Ibrahim.
Berdasarkan beberapa buku dan keterangan sumber referensi sejarah, Islam mulai berkembang setelah runtuhnya kerajaan hindu-budha.Penyebarannya juga tak lepas dari peran tokoh serta ulama yang hidup pada saat itu.Setiap ulama yang melakukan penyebaran agama Islam memiliki metode masing – masing.Dan kebanyakan masih menggunakan metode yang tradisional.Para ulama juga mencari metode penyebaran yang mudah diterima oleh Masyarakat Indonesia.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses Islam masuk ke tanah Jawa ?
2.      Bagaimana peran Wali Songo dalam proses penyebaran Islam ?
3.      Faktor – faktor yang mendukung proses penyebaran Islam 

1.3   Tujuan
1.      Untuk mengetahui bagaimana agama Islam bisa berkembang pesat di tanah Jawa
2.      Untuk mengetahui metode dan peran dari Wali Songo dalam penyebaran Agama Islam

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Awal Masuknya Islam di Tanah Jawa
     Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 Hijriah di Gresik. Dilihat dai namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatullh, salah satu dinasti di Persia.
      Di samping itu, di Gresik juga ditemukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasyan yang meninggal pada tahun 822 H. Serta ditemukan juga ratusan kubur islam kuno d pedalaman Mojokerto.

2.1.1    Jawa Pra Hindu – Budha
Situasi kehidupan “religius” masyarakat di Tanah Jawa sebelum datangnya Islam.sangatlah heterogen. Kepercayaan import maupun kepercayaan yang asli telah dianut oleh orang Jawa. Sebelum Hindu dan Budha, masyarakat Jawa prasejarah telah memeluk keyakinan yang bercorak animisme dan dinamisme. Pandangan hidup orang Jawa adalah mengarah pada pembentukan kesatuan numinous antara alam nyata, masyarakat, dan alam adikodrati yang dianggap keramat.Di samping itu, mereka meyakini kekuatan magis keris, tombak, dan senjata lainnya. 
2.1.2    Jawa Masa Hindu – Budha
      Pengaruh Hindu-Budha dalam masyarakat Jawa bersifat ekspansif, sedangkan budaya Jawa yang menerima pengaruh dan menyerap unsur-unsur Hinduisme-Budhisme setelah melalui proses akulturasi tidak saja berpengaruh pada sistem budaya, tetapi juga berpengaruh terhadap sistem agama.
      Sejak awal, budaya Jawa yang dihasilkan pada masa Hindu-Budha bersifat terbuka untuk menerima agama apapun dengan pemahaman bahwa semua agama itu baik, maka sangatlah wajar jika kebudayaan Jawa bersifat sinkretis (bersifat momot atau serba memuat).
      Di pulau Jawa terdapat tiga buah kerajaan masa Hindu Budha, kerajaan-kerajaan itu adalah Taruma, Ho-Ling, dan Kanjuruhan.
2.1.3    Jawa Masa Islam
Ø  Bidang Politik
Setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam
Ø  Bidang Sosial
Kebudayaan Islam tidak menerapkan aturan kasta seperti kebudayaan Hindu, sehingga aturan kasta menjadi pudar di masyarakat.
Ø  Bidang Pendidikan
Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten Islam yang menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama.
Ø  Bidang Bahasa & Sastra
Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada bahasa lainnya.Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dpat mempelajari bahasa ini.Meskipun, sebelum itu hanya kalangan kerajaan yang hanya bisa mempelajari bahasa ini.
Ø  Bidang Arsitektur
Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana.Perbedaan antara masjid-masjid yang dibangun pada awal masuknya Islam ke Indonesia dan masjid yang ada di Timur Tengah terletak pada kubahnya.

2.2  Peran Wali Songo dalam Penyebaran Islam
     
2.2.1    Pengertian Wali Songo
      Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14.Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.
      Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam.Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa.

2.2.2    Nama - Nama Wali Songo
Ø  Sunan Gresik
Nama Asli :Maulana Malik Ibrahim, Syekh Maghribi
Wafat : 12 Rabiul Awal 882 H atau April 1419 M, Gresik.
Metode Penyebaran  Agama:
·         Berdakwah agama Islam di daerah Jawa Timur dengan cara bergaul dengan anak negeri,
·         Berbudi bahasa lembut, ramah tamah dan berakhlak tinggi,
·         Mendirikan pesantren yang merupakan tempat pendidikan agama Islam guna menggembleng para siswa sebagai kader mubaligh Islam pada masa mendatang.
Ø  Sunan Ampel
Nama Asli : Raden Rahmat.
Asal : Campa (kemungkinan wilayah Jeumpa, Aceh),
Peran :
·         Mendirikan Masjid Agung Demak yang dibangun kira-kira pada tahun 1401 Saka atau 1479 M.
·         Perencana berdirinya Kerajaan Islam Demak, Jawa (Ibu kota di Bintaro).
Ø  Sunan Drajat
Nama Asli : Syarifuddin (putra Sunan Ampel)
Peran:
·         Menyebarkan agama Islam dengan menciptakan tembang seperti Gending Pangkur
Ø  Sunan Bonang
Nama Asli :Raden Maulana Makhdum Ibrahim
Daerah dakwah : Tuban
Ø  Sunan Giri
Nama Asli :Raden Paku, Prabu Satmaka atau Sultan Fakih (Putra Maulana Ishak)
Peran :
·         Menyebarkan agama Islam ke daerah Blambangan yang pada waktu itu masih memeluk agama Hindu.
·         Di Giri beliau kemudian mendirikan sebuah mesjid dan pesantren yang menampung banyak murid dari berbagai wilayah.
·         Mengirimkan utusan keluar Jawa, seperti Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean, serta ke Ternate dan Haruku (kepulauan Maluku) untuk menyebarkan agama Islam. 
·         Menciptakan permainan anak-anak yang bernuansa Islam, seperti Ilir-ilir, jamuran dan cuplak-cuplak suweng.
Ø  Sunan Kalijaga
Nama Asli :Raden Mas Syahid (putra Tumenggung Sahur Wilantika, Bupati Tuban).
Peran :
·         Menyebarkan Islam adalah dengan melalui cerita-cerita wayang yang sudah banyak dimasuki ajaran-ajaran Islam.
Ø  Sunan Kudus
Nama Asli : Ja’far Shodiq (putra Sunan Ngundung di Jipang Panolan (sebelah utara Blora).
Daerah dakwah : Daerah pesisir sebelah utara Jawa Tengah.
Peran :
·         Menyebarkan Agama Islam dan berusaha mengikis habis pengaruh Hindu pada budaya masyarakat
Ø  Sunan Muria
Nama lain :Raden Prawata (putra Sunan Kalijaga)
Daerah dakwah : sekitar lereng Gunung Muria.
Peran :
·         Menyebarkan Islam dengan memberi kursus kepada rakyat jelata
Ø  Sunan Gunung Jati
Nama lain : Fathillah, Muhammad Nurudin, Faletehan,
Asal : Pasai, sebelah utara Aceh
Peran :
·         Sebagai panglima yang ditugaskan ke Jawa Barat Di Jawa Barat dapat menududki tempat-tempat penting, seperti pantai Sunda Kelapa. Beliau mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (Kota Kemenangan) pada tahun 1527.
·         mendirikan kerajaan Banten dan Kerajaan Cirebon. Perjuangan Fatahillah di Jawa Barat bukan hanya menyebarkan agama Islam tetapi juga
·         Melawan kedatangan kaum Portugis dari Malaka.

2.3  Faktor Pendukung Proses Penyebaran Islam
Ø  Syarat masuk Islam sangat mudah, Seseorang dianggap telah masuk Islam kalau ia telah mengucapkan Kalimah Syahadat.

Ø  Pelaksanaan ibadah sederhana dan biayanya murah.

Ø  Agama Islam tidak mengenal pembagian kasta sehingga banyak kelompok masyarakat yang masuk Islam karena ingin memperoleh persamaan derajat.

Ø  Aturan-aturan dam Islam fleksibel dan tidak memaksa.

Ø  Agama Islam yang masuk dari Gujarat, India mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf sehingga pemahamannya mudah.

Ø  Penyebaran Islam di Indonesia dilakukan secara damai tanpa kekerasandan disesuaikan dengan kondisi sosial budaya yang ada.

Ø  Runtuhnya Kerajaan majapahit pada akhir abaaad ke-15

BAB III
PENUTUP
3.1            Kesimpuan
Para ahli sejarah bersepakat, bahwa Islam datang di Jawa pada masa pemerintahan raja – raja Hindu. Keberadaan islam di Jawa dibuktikan dengan ditemukannya prasati makam wanita muslimah. Penyebaran Islam di Jawa terbagi menjadi 3 metode yaitu oleh pedagang musim, para da’I dan wali, serta dengan menaklukan Negara penyembah berhala.Cara penyebaran Islam dapat melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, kesenian, dan politik.
3.2            Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, kita bisa mengetahui bagaimana susahnya pejuang Indonesia zaman dahulu merebut NKRI, dari bertaruh harta maupun nyawa. Janganlah melupakan jasa pahlawan yang telah gugur dalam membela Indonesia dan semoga kita bisa mengambil nilai-nilai luhur dari mereka.

DAFTAR PUSTAKA
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang:PT.Pustaka Rizki Putra, 2010), hlm 195-196
Ahmad Khalil, Islam Jawa Sufisme dalam Etika dan Trafisi Jwa, (Malang:UIN-Malanh Press,2008), hlm 75 – 78

No comments:

Post a Comment

Metode Pelaksanaan Bangunan

 LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni : I                PEKERJAAN PERSIAPAN II               PEKERJAAN TANAH DA...