PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dasar-dasar ilmu geografi sebagai pemenuhan tugas kelompok yang berjudul
“GEOSFER : LITOSFER DAN ATMOSFER” ini.
Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Akhirnya,
kami menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak. Maka dari itu, kami juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan makalah ini.
Yogyakarta, 4 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
1.
HALAMAN
JUDUL................................................................................................... 1
2.
PRAKATA................................................................................................................... 2
3.
DAFTAR
ISI................................................................................................................ 3
4.
BAB
I : PENDAHULUAN......................................................................................... 4
a.
Latar
Belakang........................................................................................................ 4
b.
Rumusan
Masalah................................................................................................... 4
c.
Tujuan
Penulisan..................................................................................................... 4
5.
BAB
II : PEMBAHASAN.......................................................................................... 5
a.
Gambaran
umum Geosfer....................................................................................... 5
b.
Litosfer................................................................................................................... 5
1.
Definisi
Litosfer................................................................................................ 5
2.
Aspek-aspek
Litosfer........................................................................................ 5
3.
Tenaga
Endogen (Jenis Pergerakan Lempeng)................................................. 9
4.
Tenaga
Eksogen............................................................................................... 10
c.
Atmosfer................................................................................................................ 11
1.
Definisi
Atmosfer............................................................................................ 11
2.
Struktur
Atmosfer........................................................................................... 11
3.
Cuaca
dan Iklim.............................................................................................. 12
6.
BAB
III : PENUTUP................................................................................................. 14
a.
Simpulan................................................................................................................ 14
b.
Daftar
Pustaka....................................................................................................... 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bumi dan segala
isinya memang tidak akan pernah habisnya untuk dibahas. Mulai dari struktur
bumi itu sendiri sampai kehidupan di dalamnya. Berangkat dari topik itulah
penulis akan mencoba membahas mengenai struktur bumi yakni Litosfer dan
Atmosfer.
Kebanyakan
masyarakat awam kurang memahami apa itu Litosfer dan Atmosfer. Kedua lapisan
itu sendiri merupakan bagian dari Geosfer, yang merupakan permukaan bumi itu
sendiri. Dalam makalah ini penulis akan menyajikan pembahasan mengenai lapisan
bumi tersebut. Adapun hal-hal yang akan dibahas diantaranya mengenai
pengertian, gambaran umum, sampai fungsi dari lapisan-lapisan tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah
gambaran umum mengenai Geosfer?
2.
Bagaimanakah
karakteristik, mulai dari pengertian sampai macam bagian penunjang dari lapisan
Litosfer?
3.
Bagaimanakah
karakteristik, mulai dari pengertian sampai macam bagian penunjang dari lapisan
Atmosfer?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
seperti apakah gambaran umum dari Geosfer
2.
Mengetahui
seperti apakah karakteristik lapisan Litosfer
3.
Mengetahui
seperti apakah karakteristik lapisan Atmosfer
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Gambaran
Umum Geosfer
Geosfer
merupakan istilah baru pengganti sebutan lama “Erdoberflache”. Geosfer sendiri
berasal dari kata geos yang berarti bumi dan sphere yang berarti
lapisan. Secara sederhana geosfer berarti lapisan-lapisan yang terdapat di
permukaan bumi.
Adapun hal-hal
yang dikaji dalam fenomena geosfer antaranya mengenai Litosfer, Atmosfer,
Hidrosfer, Biosfer, dan Antroposfer.
B.
Litosfer
Litosfer
merupakan lapisan terluar dari bumi yang sering disebut sebagai kenampakan
permukaan bumi atau lazim disebut sebagai relief bumi. Dalam makalah ini
penulis akan mencoba menjelaskan mengenai definisi litosfer, aspek-aspek
litosfer, bagian-bagian litosfer, serta jenis-jenis pergerakan lempeng.
1.
Definisi
Litosfer
Litosfer
berasal dari kata lithos yang berarti batuan dan sphere yang artinya lapisan. Jadi,
litosfer merupakan lapisan batuan yang menjadi kenampakan permukaan bumi baik
di daratan maupun lautan. Presentase daratan (sering disebut Litosfer Atas)
krang lebih 35%, dan sisanya merupakan presentase dari lautan (Litosfer Bawah).
Litosfer sendiri tersusun dari oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium,
natrium, dan magnesium.
2.
Aspek-aspek
Litosfer
Litosfer terdiri dari beberapa aspek, yakni :
01.
Batuan
Aspek ini merupakan aspek terpenting dari Litosfer karena merupakan
bahan utama pembentuk muka bumi. Batuan dibedakan menjadi 3 kelompok
berdasarkan proses terjadinya, yakni :
a.
Batuan
Beku (Ignous Rocks)
Kelompok batuan ini disebut beku karena berasal dari proses
pembekuan magma. Walaupun secara penyebaran tidak merata, tapi di bumi jumlah
batuan kelompok ini paling banyak ditemukan.
Adapun contoh-contoh batuannya antara lain :
·
Granodiorite
·
Peridotite
·
Perlite
·
Gypsum
·
Proxenite
·
Scoria
·
Andesit
b.
Batuan
Sedimen (Sedimentary Rocks)
Kelompok batuan ini terjadi akibat proses pengendapan, kimiawi, dan
biologis. Contoh batuannya yaitu :
·
Sasphalt
·
Kapur
·
Chert
·
Sandstone
·
Shale
·
Silstone
·
Dolomite
c.
Batuan
Metamorf (Metamorphic Rocks)
Jenis
batuan ini disebabkan karena proses malihan dari batuan yang telah ada
sebelumnya. Contoh batuannya yakni :
·
Schist
·
Marmer
·
Quartslt
·
Serpentinite
·
Eclogite
02.
Tanah
Sebagai salah satu unsur pendukung litosfer, tanah dapat ditinjau
berdasarkan dua sudut pandang dalam ilmu geografi, yakni sudut pandang geologi
dan pedologi. Dalam sudut pandang geologi, tanah merupakan batuan yang telah
hancur karena proses-proses tertentu. Sedangkan menurut sudut pandang pedologi,
tanah merupakan media untuk tumbuhnya berbagai jenis flora yang ada di bumi.
03.
Gunung
dan Pegunungan
Relief bumi yang menjulang
tinggi (lebih dari 600m), dan berbentuk kerucut besar disebut gunung.
Deretan-deretan gunung yang berdiri memanjang kemudian disebut pegunungan.
Pegunungan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu
berdasarkan ketinggian dan cara terbentuknya.
Berdasarkan ketinggiannya, pegunungan
diklasifikasikan menjadi :
a.
Pegunungan
Rendah : ketinggiannya antara 0-500 m
b.
Pegunungan
Sedang : ketinggian berkisar 500-1500 m
c.
Pegunungan
Tinggi : ketinggian lebih dari 1500 m
Berdasarkan
cara terbentuknya, pegunungan dikelompokkan menjadi :
a)
Pegunungan
Lipatan : terjadi karena proses pelipatan oleh tenaga tektonik
b)
Pegunungan
Patahan : terjadi karena proses tenaga secara vertikal dan atau horizontal
c)
Pegunungan
Vulkanik : terjadi karena proses vulkanisme (gerakan magma) atau bisa juga
disebabkan karena peristiwa erupsi.
04.
Dataran
Tinggi
Akibat proses denudasi yang mengiringi suatu proses terbentuknya
pegunungan, maka terbentuklah suatu daratan di tempat yang tinggi, disebut
Dataran Tinggi.
Dataran tinggi dibagi kedalam 4 jenis, antara lain :
i.
Plato
Tektonik : terbentuk akibat gerakan bumi yang masif dengan skala luas. Contoh :
Plato Brasilia.
ii.
Plato
Terbelah : terbentuk akibat erosi dan kekuatan cuaca. Contoh : Plato Tibet.
iii.
Plato
Loess : terbentuk karena proses sedimentasi debu dari Gurun Gobi. Contoh :
Plato yang banyak terdapat di lembah Huang He, Cina.
iv.
Plato
Lava : terbentuk karena proses erupsi vulkanik yang menggenai tempat yang lebih
rendah sampai ketinggian 1000 meter. Comtoh : Plato Ular Columbia, AS.
05.
Bukit
dan Perbukitan
Merupakan deretan ‘pegunungan-pegunungan’ kecil yang ketinggiannya
berkisar antara 100-700 meter. Contohnya : Monadnock, Mesa, Buttle, Drumlin.
06.
Dataran
Rendah
Adalah struktur batuan horizontal dengan relief rendah. Contohnya :
daratan pantai.
07.
Bentuk
Muka Bumi Dasar Laut
Seperti halnya daratan, laut yang juga merupakan bagian dari
litosfer memiliki relief-relief, yakni :
a.
Ambang
Laut : dasar laut dangkal yang memisahkan dua laut yang lebih dalam. Contoh :
Ambang Laut Sulawesi.
b.
Punggung
Laut : perbukitan yang ada di laut dengan puncaknya yang berada di bawah maupun
diatas laut. Contoh : Punggung Laut Sibolga.
c.
Gunung
Laut : gunung yang muncul di permukaan laut. Contoh : Gunung Krakatau.
d.
Lubuk
Laut (Basin) : laut dalam berbentuk bulat dan cekung yang terjadi akibat
gerakan lempeng tektonik dan menyebabkan dasar laut turun. Contoh : Lubuk Laut
Banda.
e.
Palung
Laut (Trench) : dasar laut yang curam, sempit, dalam, dan memanjang.
Contoh : Palung Jawa.
3.
Tenaga
Endogen (Jenis Pergerakan Lempeng)
Secara umum, pergerakan lempeng dibagi dua, yaitu :
a.
Gerakan
Konvergen
Secara sederhana, gerakan konvergen dapat digambarkan sebagai
gerakan lempeng-lempeng bumi yang saling mendekat. Gerakan konvergen dibagi
menjadi :
i.
Konvergensi
antara lempeng benua dengan samudera
Konvergensi atau gerakan bertumbukan yang terjadi antaa lempeng
benua dengan samudera bisa dikatakan sebagai gerakan yang paling sering terjadi
di bumi.
Lempeng benua yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dibanding
samudera, menyebabkann lempeng benua ‘terdesak’ akibat adanya tumbukan oleh
samudera. Saat samudera sudah ‘menyusup’ ke lempeng benua inilah yang sering
menyebabkan gempa bumi (earthquake).
Intensitas konvergensi yang terjadi berbeda-beda di setiap wilayah
di bumi. Dari sekian banyak wilayah, negara-negara di kawasan Asia yang paling
besar frekuensi konvergensinya. Contoh : Jepang dan Indonesia.
ii.
Konvergensi
antara lempeng benua dengan benua
Tumbukan yang terjadi antara keduanya memiliki berat jenis yang
sama-sama ringan, sehingga konvergensi yang dihasilkan membuat lempeng benua
naik. Bagian atas dari lempeng benua tersebut bisa menjadi melengkung atau
melipat sehingga menghasilkan gunung api.
iii.
Konvergensi
antara lempeng samudera dengan lempeng samudera
Konvergensi kedua lempeng tersebut bisa menyebabkan salah satu
lempeng yang berbobot lebih berat menghujam ke bawah masuk dalam area
astenosfer. Hasil akhir dari tumbukan ini adalah gunung api bawah laut.
b.
Gerakan
Divergen
Secara sederhana gerakan konvergen dapat digambarkan sebagai
gerakan lempeng-lempeng bumi yang saling menjauh. Gerakan divergen dibagi
menjadi :
i.
Divergensi
antara lempeng benua dengan benua
ii.
Divergensi
antara lempeng benua dengan samudera
iii.
Divergensi
antara lempeng samudera dengan lempeng samudera
4.
Tenaga
Eksogen
Permukaan bumi
yang sudah dibentuk oleh tenaga endogen nantinya akan dirusak oleh tenaga yang
berasal dari luar, disebut tenaga eksogen. Adapun jenis-jenis tenaga eksogen
antara lain :
a.
Radiasi
Matahari
Sinar yang dipancarkan matahari meliki kekuatan yang berbeda.
Misal, saat siang hari sinar yang dipancarkan tinggi sehingga suhu udara terasa
panas. Radiasi dari matahari inilah yang mengakibatkan pelapukan mekanik batuan, karena sinar yang dipancarkan
matahari berbeda saat siang dan malam mengakibatkan pengembangan dan pengerutan
batuan secara kontinu.
b.
Air
Pengaruh air sebagai tenaga eksogen dapat kita amati melalui proses
erosi yang dapat mengikis batuan. Peranan air dalam merusak batuan cukup besar,
mengingat tingkat erosi yang dilakukan oleh tenaga eksogen air di daerah yang
memiliki curah hujan tinggi juga sangat masif.
c.
Angin
Aktivitas angin yang tidak pernah berhenti membawa pengaruh yang
tidak sedikit dalam kenampakan permukaan bumi. Sebagai contoh dapat diamati
melalui proses erosi dan sedimentasi yang dilakukan angin.
d.
Gletser
Tenaga eksogen berupa bongkah-bongkah es yang bergerak secara
vertikal ini juga berpengaruh dalam proses pengikisan batuan atau tanah yang
dilewatinya. Hasil pegikisan ini lalu diendapkan di tempat tertentu.
e.
Makhluk
hidup
Aktivitas makhluk hidup baik hewan maupun tanaman dapat berperan
sebagai tenaga eksogen karena menyebabkan lapuknya batuan. Contohnya seperti
semut dan rayap serta tanaman yang akarnya dapat melapukkan batuan.
C.
Atmosfer
1.
Definisi
Atmosfer
Berasal dari kata atmos yang berarti uap atau udara dan sphere
atau sphaira yang berarti lapisan atau bola. Jadi, secara sederhana
dapat dartikan atmosfer merupakan lapisan udara bumi.
Sebagai lapisan udara, unsur pembentuk atmosfer terdiri dari banyak
gas, contohnya Nitrogen dengan presentase terbesar yakni70% , Oksigen sebesar
20%, dan lainnya. Jika unsur Nitrogen merupakan unsur penyusun terbesar dalam atmosfer,
maka unsur yang paling sedikit adalah ozon. Inilah mengapa kita sebagai
generasi penerus dan penjaga bumi harus senantiasa menjaga kondisi lapisan ozon
agar tidak cepat rusak atau kehilangan fungsinya.
2.
Struktur
Atmosfer
Berdasarkan temperatur dan variasinya, struktur atmosfer adalah
sebagai berikut :
a.
Troposfer
Troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan bumi serta memiliki dampak yang langsung
dirasakan oleh makhluk hidup di bumi. Lapisan ini mempunyai karakteristik unik
yaitu setiap naik 100 meter, maka suhu udara akan turun ±0,65°C dan bila turun
tiap 35 meter, maka udara menjadi naik 1°C yang disebut dengan Gradient
Temperature Vertical. Suhu rata-rata udara di lapisan ini untuk daerah yang
paling rendah (pantai) adalah 27° C, sementara temperatur udara di daerah
paling tinggi bisa mencapai -60°C.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, troposfer memiliki dampak
yang langsung dirasakan oleh makhluk hidup di bumi, karena di lapisan ini
terjadi fenomena dan atau gejala-gejala alam seperti cuaca, iklim, halilintar,
dan lainnya.
b.
Stratosfer
Sebelum memasuki lapisan ini, terdapat sebuah lapisan ‘pembatas’
yang disebut Tropopause. Stratosfer di bagi menjadi 2, yakni :
a.
Lapisan
Isotermal, merupakan
lapisan yang memiliki suhu relatif seragam.
b.
Lapisan
Inverse, merupakan
lapisan yang suhunya tidak seragam (dipengaruhi ketinggian tempat).
c.
Mesosfer
Memiliki ketinggian antara 50-85 km menjadikan lapisan Mesosfer
memiliki suhu yang bisa mencapai titik sangat rendah, yakni -90°C. Lapisan ini
juga memiliki lapisan pembatas yang bernama Mesopause yang membatasi
Mesosfer dengan lapisan Termosfer.
d.
Termosfer
Lapisan yang berada pada ketinggian sekitar 85-500 km ini sering
juga disebut sebagai lapisan Ionosefer karena di lapisan ini terjadi proses
penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang menyebabkan terkonsentrasinya
proton dan elektron dan menghasilkan proses ionisasi.
e.
Eksosfer
Merupakan lapisan terluar dari atmosfer dan memiliki ketinggian
diatas 500 km. Di lapisan eksosfer ini pengaruh gravitasi bumi sudah sangat
kecil dan sebaliknya, pengaruh gravitasi dari luar angkasa sangat kuat.
3.
Cuaca
dan Iklim
Sebagai lapisan yang berpengaruh besar dan langsung terasa di bumi,
troposfer memiliki fenomena alamiah dari aktivitasnya, berupa fenomena alam
cuaca dan iklim. Berikut akan penulis jabarkan mengenai unsur-unsur cuaca dan
iklim sampai dengan klasifikasi dari iklim.
a.
Cuaca
Merupakan gejala alam dari lapisan troposfer yang mudah berubah dan
ruang lingkupnya kecil. Ilmu yang mempelajari cuaca dinamakan Meteorologi.
Berasal dari kata meteoros yang berarti tinggi di udara dan logos yang
berarti ilmu.
Cuaca memiliki beberapa unsur yang saling memengaruhi, yaitu :
1)
Temperatur
Adalah ukuran panasnya udara.
2)
Hujan
Adalah peristiwa jatuhnya butiran-butiran air, es, atau salju ke
bumi karena adanya proses pengupan air laut yang berkondensasi membentuk awan
dan karena proses konveksi atau angin maka terjadilah hujan.
3)
Angin
Merupakan udara yang bergerak, memiliki energi, dan tidak dapat
diukur besar kekuatannya.
4)
Kelembaban
Udara
Merupakan perbandingan antara jumlah uap air di udara dengan jumlah
uap air yang dapat dimuatnya pada suhu dan tekanan tertentu.
b.
Iklim
Merupakan keadaan rata-rata cuaca dalam jangka waktu panjang,
melingkupi area yang luas dan tidak mudah berubah, bahkan keadaan iklim cenderung konstan.
Unsur pembentuk iklim hampir sama dengan cuaca. Hanya saja,
perhitungan rata-rata unsur-unsur pembentuk tersebut lebih stabil karena jangka
waktu, areal, dan sifatnya yang berbeda dengan cuaca. Ilmu yang mempelajari
iklim disebut Klimatologi.
Iklim dibagi ke dalam beberapa golongan, antara lain :
a.
Iklim
Matahari, didasarkan pada letak garis lintang bumi.
b.
Iklim
Koppen, didasarkan atas suhu udara dan curah hujan.
c.
Iklim
Junghun, didasarkan pada ketinggian tempat dan jenis tumbuhan.
d.
Iklim
Oldeman, didasarkan pada kebutuhan air untuk tanaman pertanian.
BAB 3
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari apa yang
telah kami bahas diatas, kami mengambil simpulan bahwa materi pembahasan geosfer ini sangatlah banyak. Untuk
pembahasan kami mengenai Litosfer dan Atmosfer simpulan yang dapti ditarik
antara lain :
1.
Litosfer
menjadi lapisan yang penting di bumi karena merupakan lapisan penyusun daratan
dan lautan.
2.
Relief
dari kenampakan permukaan bumi litosfer ini sangatlah beragam, yang kesemuanya
memiliki fungsi masing-masing untuk menopang kehidupan di permukaan bumi.
3.
Atmosfer
menjadi lapisan pemasok udara bagi kehidupan di bumi.
4.
Udara-udara
yang menjadi penyusun atmosfer sangatlah banyak, dan memiliki peranannya
masing,
5.
Struktur
lapisan atmosfer berbeda-beda tergantung letak ketinggiannya dan masing-masing
memiliki fungsi bagi gejala alam bumi mengenai udara.
B.
Daftar
Pustaka
Suparmini dan
Bambang Syaeful Hadi. Dasar-dasar Geografi. Yogyakarta : 2009.
Abdullah Aly
dan Eny Rahma. MKDU Ilmu Alamiah Dasar. Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment