Friday, November 22, 2019

MAKALAH DASAR-DASAR ILMU GEOGRAFI



PRAKATA
            Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dasar-dasar ilmu geografi sebagai pemenuhan tugas kelompok yang berjudul “GEOSFER : LITOSFER DAN ATMOSFER” ini.
            Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Akhirnya, kami menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak. Maka dari itu, kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan makalah ini.




Yogyakarta, 4 Oktober 2013

Penulis



DAFTAR  ISI

1.      HALAMAN JUDUL................................................................................................... 1
2.      PRAKATA................................................................................................................... 2
3.      DAFTAR ISI................................................................................................................ 3

4.      BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................... 4
a.       Latar Belakang........................................................................................................ 4
b.      Rumusan Masalah................................................................................................... 4
c.       Tujuan Penulisan..................................................................................................... 4

5.      BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................... 5
a.       Gambaran umum Geosfer....................................................................................... 5
b.      Litosfer................................................................................................................... 5
1.      Definisi Litosfer................................................................................................ 5
2.      Aspek-aspek Litosfer........................................................................................ 5
3.      Tenaga Endogen (Jenis Pergerakan Lempeng)................................................. 9
4.      Tenaga Eksogen............................................................................................... 10
c.       Atmosfer................................................................................................................ 11
1.      Definisi Atmosfer............................................................................................ 11
2.      Struktur Atmosfer........................................................................................... 11
3.      Cuaca dan Iklim.............................................................................................. 12

6.      BAB III : PENUTUP................................................................................................. 14
a.       Simpulan................................................................................................................ 14
b.      Daftar Pustaka....................................................................................................... 14







BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bumi dan segala isinya memang tidak akan pernah habisnya untuk dibahas. Mulai dari struktur bumi itu sendiri sampai kehidupan di dalamnya. Berangkat dari topik itulah penulis akan mencoba membahas mengenai struktur bumi yakni Litosfer dan Atmosfer.
Kebanyakan masyarakat awam kurang memahami apa itu Litosfer dan Atmosfer. Kedua lapisan itu sendiri merupakan bagian dari Geosfer, yang merupakan permukaan bumi itu sendiri. Dalam makalah ini penulis akan menyajikan pembahasan mengenai lapisan bumi tersebut. Adapun hal-hal yang akan dibahas diantaranya mengenai pengertian, gambaran umum, sampai fungsi dari lapisan-lapisan tersebut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah gambaran umum mengenai Geosfer?
2.      Bagaimanakah karakteristik, mulai dari pengertian sampai macam bagian penunjang dari lapisan Litosfer?
3.      Bagaimanakah karakteristik, mulai dari pengertian sampai macam bagian penunjang dari lapisan Atmosfer?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui seperti apakah gambaran umum dari Geosfer
2.      Mengetahui seperti apakah karakteristik lapisan Litosfer
3.      Mengetahui seperti apakah karakteristik lapisan Atmosfer

BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Gambaran Umum Geosfer
Geosfer merupakan istilah baru pengganti sebutan lama “Erdoberflache”. Geosfer sendiri berasal dari kata geos yang berarti bumi dan sphere yang berarti lapisan. Secara sederhana geosfer berarti lapisan-lapisan yang terdapat di permukaan bumi.
Adapun hal-hal yang dikaji dalam fenomena geosfer antaranya mengenai Litosfer, Atmosfer, Hidrosfer, Biosfer, dan Antroposfer.
B.     Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari bumi yang sering disebut sebagai kenampakan permukaan bumi atau lazim disebut sebagai relief bumi. Dalam makalah ini penulis akan mencoba menjelaskan mengenai definisi litosfer, aspek-aspek litosfer, bagian-bagian litosfer, serta jenis-jenis pergerakan lempeng.
1.      Definisi Litosfer
Litosfer berasal dari kata lithos yang berarti batuan dan  sphere yang artinya lapisan. Jadi, litosfer merupakan lapisan batuan yang menjadi kenampakan permukaan bumi baik di daratan maupun lautan. Presentase daratan (sering disebut Litosfer Atas) krang lebih 35%, dan sisanya merupakan presentase dari lautan (Litosfer Bawah). Litosfer sendiri tersusun dari oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, natrium, dan magnesium.
2.      Aspek-aspek Litosfer
Litosfer terdiri dari beberapa aspek, yakni :
01.  Batuan
Aspek ini merupakan aspek terpenting dari Litosfer karena merupakan bahan utama pembentuk muka bumi. Batuan dibedakan menjadi 3 kelompok berdasarkan proses terjadinya, yakni :


a.      Batuan Beku (Ignous Rocks)
Kelompok batuan ini disebut beku karena berasal dari proses pembekuan magma. Walaupun secara penyebaran tidak merata, tapi di bumi jumlah batuan kelompok ini paling banyak ditemukan.
Adapun contoh-contoh batuannya antara lain :
·         Granodiorite
·         Peridotite
·         Perlite
·         Gypsum
·         Proxenite
·         Scoria
·         Andesit
b.      Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks)
Kelompok batuan ini terjadi akibat proses pengendapan, kimiawi, dan biologis. Contoh batuannya yaitu :
·         Sasphalt
·         Kapur
·         Chert
·         Sandstone
·         Shale
·         Silstone
·         Dolomite
c.       Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks)
Jenis batuan ini disebabkan karena proses malihan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Contoh batuannya yakni :
·         Schist
·         Marmer
·         Quartslt
·         Serpentinite
·         Eclogite
02.  Tanah
Sebagai salah satu unsur pendukung litosfer, tanah dapat ditinjau berdasarkan dua sudut pandang dalam ilmu geografi, yakni sudut pandang geologi dan pedologi. Dalam sudut pandang geologi, tanah merupakan batuan yang telah hancur karena proses-proses tertentu. Sedangkan menurut sudut pandang pedologi, tanah merupakan media untuk tumbuhnya berbagai jenis flora yang ada di bumi.
03.  Gunung dan Pegunungan
Relief  bumi yang menjulang tinggi (lebih dari 600m), dan berbentuk kerucut besar disebut gunung. Deretan-deretan gunung yang berdiri memanjang kemudian disebut pegunungan.
Pegunungan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan ketinggian dan cara terbentuknya.
Berdasarkan ketinggiannya, pegunungan diklasifikasikan menjadi :
a.       Pegunungan Rendah : ketinggiannya antara 0-500 m
b.      Pegunungan Sedang : ketinggian berkisar 500-1500 m
c.       Pegunungan Tinggi : ketinggian lebih dari 1500 m
Berdasarkan cara terbentuknya, pegunungan dikelompokkan menjadi :
a)      Pegunungan Lipatan : terjadi karena proses pelipatan oleh tenaga tektonik
b)      Pegunungan Patahan : terjadi karena proses tenaga secara vertikal dan atau horizontal
c)      Pegunungan Vulkanik : terjadi karena proses vulkanisme (gerakan magma) atau bisa juga disebabkan karena peristiwa erupsi.
04.  Dataran Tinggi
Akibat proses denudasi yang mengiringi suatu proses terbentuknya pegunungan, maka terbentuklah suatu daratan di tempat yang tinggi, disebut Dataran Tinggi.
Dataran tinggi dibagi kedalam 4 jenis, antara lain :
                                                        i.            Plato Tektonik : terbentuk akibat gerakan bumi yang masif dengan skala luas. Contoh : Plato Brasilia.
                                                      ii.            Plato Terbelah : terbentuk akibat erosi dan kekuatan cuaca. Contoh : Plato Tibet.
                                                    iii.            Plato Loess : terbentuk karena proses sedimentasi debu dari Gurun Gobi. Contoh : Plato yang banyak terdapat di lembah Huang He, Cina.
                                                    iv.            Plato Lava : terbentuk karena proses erupsi vulkanik yang menggenai tempat yang lebih rendah sampai ketinggian 1000 meter. Comtoh : Plato Ular Columbia, AS.
05.  Bukit dan Perbukitan
Merupakan deretan ‘pegunungan-pegunungan’ kecil yang ketinggiannya berkisar antara 100-700 meter. Contohnya : Monadnock, Mesa, Buttle, Drumlin.
06.  Dataran Rendah
Adalah struktur batuan horizontal dengan relief rendah. Contohnya : daratan pantai.
07.  Bentuk Muka Bumi Dasar Laut
Seperti halnya daratan, laut yang juga merupakan bagian dari litosfer memiliki relief-relief, yakni :
a.       Ambang Laut : dasar laut dangkal yang memisahkan dua laut yang lebih dalam. Contoh : Ambang Laut Sulawesi.
b.      Punggung Laut : perbukitan yang ada di laut dengan puncaknya yang berada di bawah maupun diatas laut. Contoh : Punggung Laut Sibolga.
c.       Gunung Laut : gunung yang muncul di permukaan laut. Contoh : Gunung Krakatau.
d.      Lubuk Laut (Basin) : laut dalam berbentuk bulat dan cekung yang terjadi akibat gerakan lempeng tektonik dan menyebabkan dasar laut turun. Contoh : Lubuk Laut Banda.
e.       Palung Laut (Trench) : dasar laut yang curam, sempit, dalam, dan memanjang. Contoh : Palung Jawa.


3.      Tenaga Endogen (Jenis Pergerakan Lempeng)
Secara umum, pergerakan lempeng dibagi dua, yaitu :
a.      Gerakan Konvergen
Secara sederhana, gerakan konvergen dapat digambarkan sebagai gerakan lempeng-lempeng bumi yang saling mendekat. Gerakan konvergen dibagi menjadi :
                                                        i.            Konvergensi antara lempeng benua dengan samudera
Konvergensi atau gerakan bertumbukan yang terjadi antaa lempeng benua dengan samudera bisa dikatakan sebagai gerakan yang paling sering terjadi di bumi.
Lempeng benua yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dibanding samudera, menyebabkann lempeng benua ‘terdesak’ akibat adanya tumbukan oleh samudera. Saat samudera sudah ‘menyusup’ ke lempeng benua inilah yang sering menyebabkan gempa bumi (earthquake).
Intensitas konvergensi yang terjadi berbeda-beda di setiap wilayah di bumi. Dari sekian banyak wilayah, negara-negara di kawasan Asia yang paling besar frekuensi konvergensinya. Contoh : Jepang dan Indonesia.
                                                      ii.            Konvergensi antara lempeng benua dengan benua
Tumbukan yang terjadi antara keduanya memiliki berat jenis yang sama-sama ringan, sehingga konvergensi yang dihasilkan membuat lempeng benua naik. Bagian atas dari lempeng benua tersebut bisa menjadi melengkung atau melipat sehingga menghasilkan gunung api.
                                                    iii.            Konvergensi antara lempeng samudera dengan lempeng samudera
Konvergensi kedua lempeng tersebut bisa menyebabkan salah satu lempeng yang berbobot lebih berat menghujam ke bawah masuk dalam area astenosfer. Hasil akhir dari tumbukan ini adalah gunung api bawah laut.



b.      Gerakan Divergen
Secara sederhana gerakan konvergen dapat digambarkan sebagai gerakan lempeng-lempeng bumi yang saling menjauh. Gerakan divergen dibagi menjadi :
                                                        i.            Divergensi antara lempeng benua dengan benua
                                                      ii.            Divergensi antara lempeng benua dengan samudera
                                                    iii.            Divergensi antara lempeng samudera dengan lempeng samudera
4.      Tenaga Eksogen
Permukaan bumi yang sudah dibentuk oleh tenaga endogen nantinya akan dirusak oleh tenaga yang berasal dari luar, disebut tenaga eksogen. Adapun jenis-jenis tenaga eksogen antara lain :
a.      Radiasi Matahari
Sinar yang dipancarkan matahari meliki kekuatan yang berbeda. Misal, saat siang hari sinar yang dipancarkan tinggi sehingga suhu udara terasa panas. Radiasi dari matahari inilah yang mengakibatkan pelapukan  mekanik batuan, karena sinar yang dipancarkan matahari berbeda saat siang dan malam mengakibatkan pengembangan dan pengerutan batuan secara kontinu.
b.      Air
Pengaruh air sebagai tenaga eksogen dapat kita amati melalui proses erosi yang dapat mengikis batuan. Peranan air dalam merusak batuan cukup besar, mengingat tingkat erosi yang dilakukan oleh tenaga eksogen air di daerah yang memiliki curah hujan tinggi juga sangat masif.
c.       Angin
Aktivitas angin yang tidak pernah berhenti membawa pengaruh yang tidak sedikit dalam kenampakan permukaan bumi. Sebagai contoh dapat diamati melalui proses erosi dan sedimentasi yang dilakukan angin.
d.      Gletser
Tenaga eksogen berupa bongkah-bongkah es yang bergerak secara vertikal ini juga berpengaruh dalam proses pengikisan batuan atau tanah yang dilewatinya. Hasil pegikisan ini lalu diendapkan di tempat tertentu.
e.       Makhluk hidup
Aktivitas makhluk hidup baik hewan maupun tanaman dapat berperan sebagai tenaga eksogen karena menyebabkan lapuknya batuan. Contohnya seperti semut dan rayap serta tanaman yang akarnya dapat melapukkan batuan.
C.    Atmosfer
1.      Definisi Atmosfer
Berasal dari kata atmos yang berarti uap atau udara dan sphere atau sphaira yang berarti lapisan atau bola. Jadi, secara sederhana dapat dartikan atmosfer merupakan lapisan udara bumi.
Sebagai lapisan udara, unsur pembentuk atmosfer terdiri dari banyak gas, contohnya Nitrogen dengan presentase terbesar yakni70% , Oksigen sebesar 20%, dan lainnya. Jika unsur Nitrogen merupakan unsur penyusun terbesar dalam atmosfer, maka unsur yang paling sedikit adalah ozon. Inilah mengapa kita sebagai generasi penerus dan penjaga bumi harus senantiasa menjaga kondisi lapisan ozon agar tidak cepat rusak atau kehilangan fungsinya.
2.      Struktur Atmosfer
Berdasarkan temperatur dan variasinya, struktur atmosfer adalah sebagai berikut :
a.      Troposfer
Troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan  bumi serta memiliki dampak yang langsung dirasakan oleh makhluk hidup di bumi. Lapisan ini mempunyai karakteristik unik yaitu setiap naik 100 meter, maka suhu udara akan turun ±0,65°C dan bila turun tiap 35 meter, maka udara menjadi naik 1°C yang disebut dengan Gradient Temperature Vertical. Suhu rata-rata udara di lapisan ini untuk daerah yang paling rendah (pantai) adalah 27° C, sementara temperatur udara di daerah paling tinggi  bisa mencapai -60°C.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, troposfer memiliki dampak yang langsung dirasakan oleh makhluk hidup di bumi, karena di lapisan ini terjadi fenomena dan atau gejala-gejala alam seperti cuaca, iklim, halilintar, dan lainnya.


b.      Stratosfer
Sebelum memasuki lapisan ini, terdapat sebuah lapisan ‘pembatas’ yang disebut Tropopause. Stratosfer di bagi menjadi 2, yakni :
a.       Lapisan Isotermal, merupakan lapisan yang memiliki suhu relatif seragam.
b.      Lapisan Inverse, merupakan lapisan yang suhunya tidak seragam (dipengaruhi ketinggian tempat).
c.       Mesosfer
Memiliki ketinggian antara 50-85 km menjadikan lapisan Mesosfer memiliki suhu yang bisa mencapai titik sangat rendah, yakni -90°C. Lapisan ini juga memiliki lapisan pembatas yang bernama Mesopause yang membatasi Mesosfer dengan lapisan Termosfer.
d.      Termosfer
Lapisan yang berada pada ketinggian sekitar 85-500 km ini sering juga disebut sebagai lapisan Ionosefer karena di lapisan ini terjadi proses penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang menyebabkan terkonsentrasinya proton dan elektron dan menghasilkan proses ionisasi.
e.       Eksosfer
Merupakan lapisan terluar dari atmosfer dan memiliki ketinggian diatas 500 km. Di lapisan eksosfer ini pengaruh gravitasi bumi sudah sangat kecil dan sebaliknya, pengaruh gravitasi dari luar angkasa sangat kuat.
3.      Cuaca dan Iklim
Sebagai lapisan yang berpengaruh besar dan langsung terasa di bumi, troposfer memiliki fenomena alamiah dari aktivitasnya, berupa fenomena alam cuaca dan iklim. Berikut akan penulis jabarkan mengenai unsur-unsur cuaca dan iklim sampai dengan klasifikasi dari iklim.
a.      Cuaca
Merupakan gejala alam dari lapisan troposfer yang mudah berubah dan ruang lingkupnya kecil. Ilmu yang mempelajari cuaca dinamakan Meteorologi. Berasal dari kata meteoros yang berarti tinggi di udara dan logos yang berarti ilmu.
Cuaca memiliki beberapa unsur yang saling memengaruhi, yaitu :
1)      Temperatur
Adalah ukuran panasnya udara.
2)      Hujan
Adalah peristiwa jatuhnya butiran-butiran air, es, atau salju ke bumi karena adanya proses pengupan air laut yang berkondensasi membentuk awan dan karena proses konveksi atau angin maka terjadilah hujan.
3)      Angin
Merupakan udara yang bergerak, memiliki energi, dan tidak dapat diukur besar kekuatannya.
4)      Kelembaban Udara
Merupakan perbandingan antara jumlah uap air di udara dengan jumlah uap air yang dapat dimuatnya pada suhu dan tekanan tertentu.
b.      Iklim
Merupakan keadaan rata-rata cuaca dalam jangka waktu panjang, melingkupi area yang luas dan tidak mudah berubah,  bahkan keadaan iklim cenderung konstan.
Unsur pembentuk iklim hampir sama dengan cuaca. Hanya saja, perhitungan rata-rata unsur-unsur pembentuk tersebut lebih stabil karena jangka waktu, areal, dan sifatnya yang berbeda dengan cuaca. Ilmu yang mempelajari iklim disebut Klimatologi.
Iklim dibagi ke dalam beberapa golongan, antara lain :
a.       Iklim Matahari, didasarkan pada letak garis lintang bumi.
b.      Iklim Koppen, didasarkan atas suhu udara dan curah hujan.
c.       Iklim Junghun, didasarkan pada ketinggian tempat dan jenis tumbuhan.
d.      Iklim Oldeman, didasarkan pada kebutuhan air untuk tanaman pertanian.


BAB 3
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari apa yang telah kami bahas diatas, kami mengambil simpulan bahwa materi  pembahasan geosfer ini sangatlah banyak. Untuk pembahasan kami mengenai Litosfer dan Atmosfer simpulan yang dapti ditarik antara lain :
1.      Litosfer menjadi lapisan yang penting di bumi karena merupakan lapisan penyusun daratan dan lautan.
2.      Relief dari kenampakan permukaan bumi litosfer ini sangatlah beragam, yang kesemuanya memiliki fungsi masing-masing untuk menopang kehidupan di permukaan bumi.
3.      Atmosfer menjadi lapisan pemasok udara bagi kehidupan di bumi.
4.      Udara-udara yang menjadi penyusun atmosfer sangatlah banyak, dan memiliki peranannya masing,
5.      Struktur lapisan atmosfer berbeda-beda tergantung letak ketinggiannya dan masing-masing memiliki fungsi bagi gejala alam bumi mengenai udara.
B.     Daftar Pustaka
Suparmini dan Bambang Syaeful Hadi. Dasar-dasar Geografi. Yogyakarta : 2009.
Abdullah Aly dan Eny Rahma. MKDU Ilmu Alamiah Dasar. Bumi Aksara.

No comments:

Post a Comment

Metode Pelaksanaan Bangunan

 LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni : I                PEKERJAAN PERSIAPAN II               PEKERJAAN TANAH DA...